Perkembangan zaman membuat internet dan gadget juga ikut berkembang seiring dengan zaman yang semakin maju. Majunya dunia internet dan perkembangan gadget yang sangat pesat membuat internet dan juga gadget seperti dua mata pisau yang memiliki dampak negatif dan juga positif. Di zaman ini tidak dapat dipungkiri bahwa anak adalah pengguna gadget, dan penggunaan gadget hanya untuk bermain games dan mencari informasi di internet tanpa mengetahui cara terhindar dari bahaya gadget yang digunakannya diantaranya konten pornografi.
Perkembangan inilah yang mengharuskan para orang tua untuk memberikan informasi mengenai cara agar anak dapat menggunakan internet secara baik sehingga anak akan lebih bisa bersikap dalam melihat atau mengetahui konten-konten negatif yang ada di internet. Perkembangan ini merupakan proses perkembangan era digital setelah generasi-generasi sebelumnya lahor. Orang tua dikenal dengan Generasi X dimana internet belum ada dan mereka melakukan segala sesuatu tanpa bantuan internet, lalu muncul Generasi Y (lahir diatas tahun 1980-an sampai 1990) dimana internet mulai lahir dan diakhir tahun 90-an lahirlah Generasi Z dimana internet semakin berkembang dan mudah untuk didapatkan.
Kehidupan anak-anak dalam Generasi Z tidak bisa jauh dari internet, segala sesuatu berujung pada internet, baik menonton video di Youtube, bermain game, atau sekedar berselancar di dunia internet. Generasi ini juga dikenal sebagai digital native atau gambaran bagi seseorang yang sejak kelahirannya telah terpapar gencarnya perkembangan teknologi, hal inilah yang membuat generasi ini berbeda dari generasi sebelumnya, dimana mereka cenderung memiliki wawasan, pengetahuan, dan memiliki pikiran terbuka terhadap perkembangan teknologi (seperti cepat menangkap berbagai informasi dan beradaptasi dalam situasi apapun).
Karakteristik digital native menurut Marc Prensky dalam Parenting di Era Digital :
- Cenderung aktif dalam mengemukakan identitasnya pada dunia, terutama dunia maya
- Cenderung lebih terbuka, blak-blakan, dan open minded
- Sangat menggilai kebebasan sehingga tidak suka diatur dan dikekang
- Ingin memegang kontrol terhadap suatu hal
Anak-anak mulai mengakses gadget dalam usia yang relatif muda, dan kebanyakan dari mereka menggunakan waktunya untuk bermain game. Menurut Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) dan American Psychiatric Association durasi anak bermain game dikelompokkan berdasarkan usia anak :
- 0-2 tahun tidak boleh main gadget
- 3-6 tahun 10-20 menit/hari
- 7-10 tahun 20-60 menit/hari
- 11-12 tahun maksimal 2jam/hari
Parenting di Era Digital menuliskan cara-cara berkomunikasi dengan anak tentang gadget, dan ada 3 hal penting yang harus orang tua perhatikan sebelum memberikan gadget pada anak, dan tiga hal penting ini adalah :
- Diskusikan kebutuhannya
Ketika anak meminta gadget dan akses ke internet, orang tua perlu bertanya alasan kenapa mereka ingin menggunakan gadget tersebut, disini kesempatan orang tua untuk mengajarkan pada mereka bahwa membeli atau memiliki sesuatu harus berdasarkan kebutuhan, bvukan karena mengikuti rtrend. Harus dipastikan juga bahwa teknologi yang dipakai, termasuk biaya yang rutin dibayarkan sesuai dengan kebutuhan.
- Diskusikan tanggung jawabnya
Sebelum anak menggunakan gadget dan internet untuk pertama kalinya, pastikan sudah ada kesepakatan tentang aturan penggunaan dan konsekuensinya. Anak harus memahami bahwa orang tua berhak menanyakan untuk apa dan bagaimana teknologi tersebut digunakan. Orang tua juga berhak memeriksa isi ponsel anak, terapan dan tegaskan konsekuensi kepada anak apabila gadget atau internet terbukti disalahgunakan.
- Diskusikan resikonya
Baik orang tua dan anak harus memahami tentang penyalahgunaan, resiko ataupun hal negatif yang dapat timbul dari penggunaan gadget atau internet sekaligus cara untuk pencegahan dan bagaimana menghindarinya. Ingatkan pada anak untuk menceritakan pada orang tuanya tentang hal yang membuatnya tidak nyaman pada saat menggunakan internet dan juga gadget.
Cara memproteksi gadget pada anak :
- Memproteksi situs Google Chrome di smartphone atau tablet :
- Buka aplikasi Google Chrome
- Ketik keyword yang memiliki konten kekerasan atau dewasa
- Geser ke bawah, klik “settings (setelan)”, pilih “search setting (setelan penelusuran)”
- Temukan safe search filter (filter telusur aman), pilih “filter explisit result (filter hasil yang gamblang)”
- Geser ke bawah, klik “save (simpan)”
- Memproteksi Youtube di smartphone atau tablet :
- Buka aplikasi Youtube, masuk ke halaman utama (Home)
- Di bagian kanan atas, ada simbol menu atau titik tiga berjajar kemudian klik
- Pilih “settings (setelan), pilih general (umum)
- Pilih restricted mode (mode terbatas) dan geser hingga tombol ON menyala
- Atau bisa mendownload aplikasi Youtube Kids pada Playstore
- Momproteksi Google Chrome di laptop atau komputer :
- Buka Google Chrome
- Di bagian kanan bawah klik settings atau setelan, pilih search settings (filter hasil yang gamblang)
- Lalu geser kebawah, klik “save (simpan)”
- Tuliskan keyword mengenai kekerasan atau konten dewasa, periksa kembali apakah sudah tersaring atau belum.
- Memproteksi Youtube di laptop dan komputer :
- Buka Youtube, masuk ke halaman utama (home)
- Geser ke bagian paling bawah, temukan “resticted mode (mode terbatas)” lalu klik on
- Untuk mengecek fungsi mode, tuliskan keyword mengenai kekerasan atau konten dewasa, periksa kembali apakah sudah tersaring atau belum.
- Memproteksi Play Store
- Buka aplikasi Playstore, klik bagian menu atau gambar strip 3 di samping kiri atas
- Pilih settings, parental control, lalu aktifkan dengan memberi 4 digit pin yang hanya diketahui orang tua.
- Pilih aplikasi atau games, atur sesuai usia anak. Secara otomatis, aplikasi dan games yang dicari akan berubah dengan batasan usia.
Untuk lebih jelasnya masalah yang terkait dengan Parenting Jaman Now di Era Digital bisa mendengarkan tambahan informasinya
saw
HE-MOE MEDIA 
Leave a comment